Menkeu: PLN diminta pastikan komitmen AS dan Jepang terkait JETP

Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diminta memastikan realisasi pendanaan energi bersih yang diinisiasi Amerika Serikat dan Jepang, lewat dana kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai USD 20 miliar atau setara Rp 310 triliun. Dengan demikian komitmen yang sudah disepakati dalam KTT G20 itu agar dapat segera direalisasikan di Indonesia.

“Pihak yang memfollow-up tentu dari sisi PLN, karena ini adalah menyangkut transisi energi dari non-renewable ke renewable. Nanti kita akan bicara dengan berbagai IPP (Independent Power Plant) yang selama ini bekerja sama dengan PLN,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers usai menghadiri rapat terbatas evaluasi G20 di Jakarta, akhir November.

Sebelumnya saat peluncuran Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform di Bali, pada bulan November, Sri Mulyani menyebutkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana konsesi sekitar USD 500 juta. Dana tersebut diharapkan bisa menarik investasi hingga USD 4 miliar.

“Ini mungkin yang paling besar dari follow up karena menyangkut transisi energi dan ini menjadi perhatian baik negara-negara G7, Tiongkok maupun negara-negara di Timur Tengah,” ujarnya.

Sementara itu, dalam rapat terbatas evaluasi G20, Presiden Joko Widodo akan membentuk task force atau satuan tugas (satgas) guna menindaklanjuti berbagai komitmen investasi yang tercapai dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20. Salah satunya yaitu investasi berupa pendanaan dana energi bersih yang diinisiasi AS dan Jepang.

“Jangan sampai komitmen investasi yang sudah ada ini tak bisa terealisasi di lapangan,” ujar Presiden.

Jokowi menyebut investasi yang dimaksud yaitu dari Amerika Serikat lewat skema Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) sebesar USD 600 miliar. Lalu, pengembangan kendaraan listrik lewat skema Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai USD 20 miliar.

Adapun, pemerintah hingga saat ini tengah menyusun rencana aksi dan investasi, usai memperoleh komitmen pendanaan JETP. Sebagai informasi, skema pendanaan JETP ini berasal dari komitmen pendanaan publik sebesar USD 10 miliar dan besaran yang sama dari pendanaan swasta yang dikoordinatori oleh Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ), yang terdiri atas Bank of America, Citi, Deutsche Bank, HSBC, Macquarie, MUFG, dan Standard Chartered. Kemitraan JETP ini dipimpin oleh AS dan Jepang, yang di dalamnya termasuk negara anggota G7 yaitu, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, serta melibatkan Norwegia dan Denmark. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles