Jakarta – Memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan komitmen Inggris untuk mendukung transisi energi di Indonesia dengan dana pembangunan sebesar 200 juta poundsterling.
“Hubungan antara Indonesia dan Inggris memiliki peluang luar biasa untuk terus tumbuh, tidak hanya dalam mendukung ekonomi kedua negara tetapi juga dalam mempercepat solusi atas krisis iklim,” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, dalam keterangan resmi Jumat, 22 November.
Pengumuman tersebut dilakukan dalam kunjungan resmi Presiden Prabowo ke London. Kedua pemimpin negara sahabat ini menegaskan komitmen bersama untuk mempercepat langkah mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan kerja sama perdagangan serta investasi.
Dana yang dijanjikan Inggris akan difokuskan untuk mendukung proyek transisi energi Indonesia. “Pemerintah Inggris ingin memastikan bahwa Indonesia memiliki akses ke teknologi hijau terdepan dan pembiayaan inovatif untuk membantu mewujudkan ambisi transisi energinya. Ini adalah bagian dari tanggung jawab global kami,” ungkap Dominic.
Selain itu, kerja sama ini juga mencakup pembentukan Kemitraan Pertumbuhan Ekonomi Inggris-Indonesia, sebuah mekanisme baru untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi.
Kerjasama pertahanan maritim, kesehatan dan pendidikan
Dalam kunjungan tersebut, Inggris dan Indonesia juga menandatangani nota kesepahaman antara Babcock International dan Defend I. Kesepakatan ini mencakup program pembuatan fregat Arrowhead 140 untuk mendukung armada pertahanan maritim Indonesia.
Proyek ini juga diperluas ke sektor perikanan, dengan pembentukan konsorsium yang melibatkan industri Inggris untuk membangun kapal penangkap ikan yang ramah lingkungan. Konsorsium ini dipimpin oleh AST Oceanics dan akan berfokus pada mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir Indonesia.
Dalam bidang kesehatan, Inggris dan Indonesia menyepakati nota kesepahaman baru yang melibatkan Cancer Research UK dan Kementerian Kesehatan Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan penelitian kanker, pencegahan, dan pengobatan. Sementara, di sektor pendidikan, British Council mengumumkan program pengembangan kapasitas yang ditargetkan untuk melatih hingga 180.000 guru bahasa Inggris di seluruh Indonesia.
Selain dana pembangunan langsung, pemerintah Inggris melalui UK Export Finance juga menyediakan fasilitas pinjaman atau jaminan kredit senilai hingga Rp80 triliun untuk mendukung proyek prioritas di Indonesia, termasuk inisiatif energi hijau dan infrastruktur
“Melalui komitmen ini, kami berharap dapat memperdalam hubungan strategis dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara,” kata Dominic.
Presiden Prabowo menutup kunjungan ini dengan menyampaikan harapan bahwa kemitraan strategis yang baru ini dapat menjadi fondasi kuat bagi kerja sama yang lebih erat di masa depan. “Indonesia dan Inggris telah menunjukkan bahwa kemitraan yang saling menguntungkan dapat mendorong kemajuan bersama, baik di bidang ekonomi, energi, maupun kesejahteraan masyarakat,” ujar Presiden Prabowo. (Hartatik)
Foto banner: Presiden Prabowo Subianto dan rombongan disambut oleh Perwakilan dari Kerajaan Inggris Charles Anderson DL dan Perwakilan Khusus Menteri Luar Negeri Inggris Adele Taylor MBE, setibanya di Bandar Udara Stansted, London, Inggris, pada Rabu, 20 November 2024, sekitar pukul 08.40 waktu setempat. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr) ©2024 Sekretariat Kabinet Republik Indonesia