Jakarta – Pemerintah Indonesia membutuhkan investasi yang besar, yaitu hingga USD 1 triliun atau setara Rp 15.000 triliun untuk terus mendorong program transisi energi untuk mencapai target karbon netral pada 2060 atau lebih cepat.
Dana investasi tersebut akan digunakan untuk membangun pembangkit dan transmisi energi baru terbarukan (EBT). Pemerintah telah mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung program ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dalam keterangan resmi, mengatakan, kebutuhan dukungan finansial akan semakin meningkat. Sebab, Indonesia akan menerapkan pensiun dini terhadap pembangkit listrik berbahan bakar batubara pada tahun-tahun mendatang.
Untuk mengapresiasi pelaku di industri energi yang bisa menjawab permasalahan tersebut, Kementerian ESDM memberikan Penghargaan Subroto. Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia.
Pada tahun ini, Kementerian ESDM memberikan penghargaan kepada 62 pemenang dari 14 bidang penghargaan. Jumlah bidang penghargaan ini meningkat dari tahun lalu yang sebanyak 13 bidang penghargaan untuk 66 pemenang. (Hartatik)