Indonesia-Jerman luncurkan 48 proyek atasi perubahan iklim dan krisis keanekaragaman hayati

Jakarta – Indonesia dan Jerman kembali memperkuat kemitraan strategis mereka dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim dan krisis keanekaragaman hayati. Melalui peluncuran 48 proyek baru yang didukung oleh International Climate Initiative (IKI) Indonesia, kedua negara menegaskan komitmen mereka untuk berkolaborasi dalam upaya menjaga lingkungan dan mendorong transisi energi berkelanjutan.

Dalam acara Countdown to COP16 and COP29: Strengthening Indonesia-Germany Cooperation for Global Impact, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Vivi Yulaswati, menggarisbawahi pentingnya kerja sama ini dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak. Ia menjelaskan bahwa 48 proyek yang diluncurkan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, melindungi keanekaragaman hayati, serta memperkuat upaya transisi energi di Indonesia.

“Kerja sama dengan Jerman ini sangat strategis karena program-program yang diimplementasikan tidak hanya selaras dengan prioritas nasional lima tahun ke depan, tetapi juga memperkuat kapasitas Indonesia dalam menghadapi guncangan besar yang mungkin terjadi di masa mendatang,” kata Vivi dalam keterangan tertulis, Minggu, 22 September.

Ia menambahkan bahwa Indonesia terus menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi krisis iklim dan memastikan keberlanjutan pembangunan.

Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Thomas Graf, dalam sambutannya memuji langkah-langkah yang diambil Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi keanekaragaman hayati. Ia menyoroti beberapa inisiatif Indonesia, termasuk peluncuran Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan dan kontribusi nasional kedua atau Second Nationally Determined Contribution (NDC) yang menginspirasi negara-negara lain di dunia.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen Indonesia dalam menyusun rencana aksi yang konkret untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan melindungi keanekaragaman hayati,” ujar Thomas.

Ia menekankan bahwa kerja sama yang terjalin antara kedua negara bukan hanya penting dalam konteks transisi energi, tetapi juga dalam menjaga ketahanan ekosistem dan memperkuat ketangguhan masyarakat. Kerja sama ini, menurut Thomas, mencakup berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), dan penerapan praktik penggunaan lahan yang berkelanjutan.

“Transisi energi dan perlindungan keanekaragaman hayati harus berjalan seiring untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan masyarakat,” tambahnya.

Kolaborasi untuk dampak global

Kepala Divisi IKI dari Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (BMWK), Philipp Behrens, mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Indonesia mencerminkan peran besar yang dimainkan Indonesia dalam berbagai perjanjian iklim internasional. Indonesia, menurut Behrens, merupakan salah satu negara paling aktif dalam memajukan agenda perubahan iklim, terutama di bidang transisi energi dan dekarbonisasi industri.

“Prioritas utama kami di BMWK adalah mendorong transisi energi dan mendukung dekarbonisasi industri. Indonesia memainkan peran kunci dalam berbagai kesepakatan iklim internasional, dan kami bangga bisa terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan-tujuan ini,” kata Behrens.

Sejak dimulai pada 2008, IKI telah menjalankan 134 proyek bilateral, regional, dan global, yang mencakup berbagai aspek perubahan iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati. Di Indonesia, IKI beroperasi melalui Climate and Biodiversity Hub Indonesia, yang diimplementasikan oleh GIZ Indonesia dan ASEAN dengan dukungan dari BMWK.

Proyek-proyek ini melibatkan kerjasama erat dengan Kementerian PPN/Bappenas serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia.

Melalui proyek-proyek baru yang diluncurkan, Indonesia dan Jerman berupaya memberikan dampak nyata dalam penanganan perubahan iklim di skala global. Proyek-proyek ini mencakup berbagai bidang, mulai dari perlindungan keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan berkelanjutan, hingga pengurangan emisi karbon di sektor energi.

“Kerja sama ini tidak hanya penting bagi Indonesia dan Jerman, tetapi juga bagi dunia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Dengan proyek-proyek yang dicanangkan, kami berharap dapat mendorong perubahan yang signifikan dalam cara kita menjaga lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim,” ujar Thomas Graf.

Dengan dukungan kuat dari pemerintah Jerman, Indonesia optimistis dapat terus memainkan peran penting dalam transisi energi global serta melindungi keanekaragaman hayati, sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan di tengah perubahan iklim yang semakin nyata. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles