Indonesia jadi tuan rumah kongres PLTA dunia

Jakarta – Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk gelaran World Hydropower Congress (WHC) atau Kongres Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dunia pada 31 Oktober hingga 2 November 2023 di Nusa Dua, Bali. WHC merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh International Hydropower Association (IHA) setiap dua tahun.

Tahun ini, WHC mengusung tema utama “Powering Sustainable Growth”. Kongres tersebut akan mendiskusikan upaya promosi energi terbarukan dan pembangunan industri masa depan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), penanganan isu lingkungan dan sosial, serta pembangunan ketahanan iklim untuk mengatasi kekeringan dan banjir yang kerap terjadi.

“Kongres ini merupakan kegiatan unggulan bagi para pembuat keputusan di dalam dan di luar industri tenaga air untuk membantu memastikan ketahanan energi dan mencapai emisi nol bersih global,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif melalui keterangan tertulis, awal minggu ini.

Acara ini ditargetkan akan dihadiri oleh para kepala negara, CEO’s, investor, pemimpin masyarakat sipil, lembaga keuangan internasional, dan media global, dari lebih dari 100 negara. Dalam kongres itu, Arifin mengatakan, para pimpinan negara akan memberikan pernyataan kebijakan tingkat tinggi, rekomendasi, dan komitmen yang mempengaruhi pertumbuhan global tenaga air yang berkelanjutan. Hasil kongres ini akan dibawa ke konferensi iklim PBB selanjutnya.

Adapun terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah WHC memiliki manfaat strategis. Pasalnya, kongres tersebut sebagai langkah promosi menarik investor untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air Indonesia berkelanjutan. Tak kalah penting, kegiatan ini sebagai upaya menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia terhadap net zero emission, dan memposisikan sebagai pemimpin dalam memajukan pembangkit listrik tenaga air berkelanjutan untuk menghentikan penggunaan batu bara.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Executive Officer International Hydropower Association (IHA) Eddie Rich mengungkapkan latar belakang IHA menempatkan Indonesia sebagai prioritas utama menjadi tuan rumah kongres karena telah menunjukkan kepemimpinan dan komitmen yang kuat terhadap transisi energi berkelanjutan, termasuk rencana untuk menggunakan potensi besar tenaga air dan energi terbarukan lainnya untuk mendorong pembangunan ekonominya.

Pelaksanaan WHC telah digelar sebanyak delapan kali sejak tahun 2007, yaitu bermitra dengan Turkiye (2007), Islandia (2009), Brazil (2011), Malaysia (2013), Tiongkok (2015), Ethiopia (2017), Perancis (2019), dan Kosta Rika (2021). (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles