ExxonMobil siapkan USD15 M untuk enam lokasi kilang petrokimia hijau, CCS

Jakarta – ExxonMobil Indonesia pada hari Selasa, 8 Oktober, mengumumkan rencana investasi besar-besaran senilai USD 15 miliar untuk pengembangan kilang petrokimia hijau dan fasilitas penangkapan serta penyimpanan karbon (CCS) di enam lokasi strategis di Indonesia.

Lokasi yang tengah dipertimbangkan ExxonMobil mencakup wilayah Lampung, Cilegon, kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa, Batam, Bintan, dan Banyu Urip. Menurut informasi dari sumber ruangenergi.com yang tidak disebutkan namanya,

Langkah besar ExxonMobil ini mendapat sambutan positif dari pemerintah Indonesia. Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Chairman ExxonMobil Corporation Darren Woods di San Francisco pada November 2023, Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi atas rencana investasi yang tidak hanya berfokus pada kilang petrokimia hijau, tetapi juga pembangunan infrastruktur CCS.

“Saya mengapresiasi rencana kerja sama pembangunan kilang petrokimia hijau dan Carbon Capture Storage (CCS) dengan nilai mencapai USD 15 miliar,” kata Presiden Jokowi.

Ia juga menyatakan kebanggaannya karena fasilitas CCS yang direncanakan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, serta kompleks petrokimia ini akan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia.

“Saya senang mendengar bahwa fasilitas CCS akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dan kompleks petrokimia Exxon akan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia,” lanjut Presiden.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menjelaskan bahwa ada dua hal utama yang menjadi fokus pembicaraan. Pertama, pengembangan kilang petrokimia hijau yang menggunakan teknologi ramah lingkungan, dan kedua, fasilitas CCS yang diharapkan dapat menangkap dan menyimpan emisi karbon dalam skala besar.

“Jika kerja sama ini terlaksana, kilang petrokimia hijau tersebut akan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia, dan fasilitas carbon capture and storage akan menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Retno.

Menurut Retno, investasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia adalah mitra yang menarik bagi ExxonMobil dalam upaya transisi energi dan pengurangan emisi.

“Presiden Jokowi juga mengundang ExxonMobil untuk berinvestasi lebih jauh di bidang energi baru dan terbarukan, serta pembangunan infrastruktur hijau, termasuk di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” tambahnya.

Dalam keterangan lebih lanjut, ExxonMobil menyampaikan bahwa teknologi petrokimia hijau dan CCS yang akan diterapkan bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dari kegiatan operasional, serta mendukung target pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon secara signifikan.

ExxonMobil optimis bahwa investasi ini akan mendorong kemajuan teknologi hijau di Indonesia sekaligus memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi wilayah-wilayah yang menjadi sasaran pembangunan.

Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya dari sisi lingkungan, tetapi juga dalam bentuk peluang kerja dan pengembangan ekonomi daerah. ExxonMobil menyatakan komitmennya untuk bekerja sama erat dengan pemerintah Indonesia guna memastikan proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan membawa dampak yang signifikan bagi upaya pengurangan emisi global. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles