
Jakarta – Perusahaan pertambangan dan metalurgi asal Perancis, Eramet, melalui anak perusahaannya di Indonesia, telah bermitra dengan Yayasan YCAB Foundation untuk meluncurkan sebuah inisiatif baru yang bertujuan untuk memperkuat para wirausahawan perempuan ultra-mikro di Indonesia, demikian disampaikan perusahaan tersebut pada hari Rabu, 25 Juni. Program yang disebut LAKSMI (Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi) ini merupakan bagian dari inisiatif global “Women for Future” dari Eramet yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan.
Program ini secara resmi diluncurkan di SMESCO Jakarta dan dihadiri oleh beberapa pejabat penting, termasuk Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, CEO Eramet Indonesia Jérôme Baudelet, dan Sekretaris Jenderal YCAB Adelle Odelia Tanuri.
Menyasar para pengusaha perempuan di Jakarta dan Ternate, LAKSMI akan dimulai dengan memberikan pelatihan online mengenai literasi keuangan dan pemasaran digital kepada 600 perempuan pengusaha mikro. Pada akhir program, 75 peserta terpilih akan menerima hibah pengembangan bisnis senilai kurang lebih USD 500 (Rp 8 juta).
“Melalui kolaborasi ini, kami berharap program ini dapat menjawab tantangan-tantangan kompleks yang dihadapi oleh para perempuan pemilik UMKM, seperti terbatasnya akses terhadap mentor, modal, jaringan, dan ekspektasi sosial,” ujar Baudelet.
Indonesia adalah rumah bagi sekitar 57 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan 64,5% di antaranya dimiliki oleh perempuan. Namun, usaha ultra-mikro yang dipimpin oleh perempuan sering kali menghadapi tantangan yang signifikan dalam mengakses modal, bimbingan, dan perangkat digital, dengan hanya 12% UMKM yang telah terdigitalisasi secara penuh pada Mei 2025.
Adelle Odelia Tanuri dari YCAB menyatakan bahwa memberdayakan perempuan secara ekonomi memiliki efek riak di seluruh keluarga dan masyarakat. “Perempuan yang berdaya secara finansial tidak hanya memperkuat rumah tangganya, tetapi juga membantu memutus mata rantai kemiskinan,” ujarnya.
Menteri Maman Abdurrahman menyambut baik inisiatif ini, dan menyebutnya sebagai model kemitraan publik-swasta yang berdampak. “Kami mengapresiasi bagaimana LAKSMI memperkuat peran UMKM yang dipimpin oleh perempuan dalam pembangunan nasional,” katanya. (nsh)
Foto banner: Perempuan Indonesia menampi padi di sawah. Wikimedia Commons.