Clifford Capital dan Société Générale danai bersama pembangkit listrik tenaga surya 50 MW di IKN

Jakarta – Perusahaan investasi yang berbasis di Singapura, Clifford Capital, mengumumkan bahwa mereka telah bermitra dengan Société Générale sebagai pemberi pinjaman untuk membiayai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) yang berlokasi bersama di ibukota baru, Nusantara, atau IKN.

Clifford Capital, yang didirikan pada tahun 2012, adalah platform kredit infrastruktur yang berspesialisasi dalam originasi, distribusi, dan investasi infrastruktur global. Berkantor pusat di Singapura, perusahaan ini mendapatkan keuntungan dari jaminan pemerintah Singapura dengan mandat kebijakan untuk mendukung perusahaan-perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan Singapura.

Pembangkit listrik tenaga surya dan proyek BESS, yang disebut Pembangkit Listrik Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE), dikembangkan bersama oleh PLN Nusantara Power, sebuah unit perusahaan listrik negara PLN dan PT Nusantara Sembcorp Solar Energi, unit Indonesia dari Sembcorp Industries Ltd. yang berbasis di Singapura.

PLN mengatakan bahwa pembangkit listrik NSSE, yang dibangun di titik dengan tingkat penyinaran tertinggi di kawasan IKN, diproyeksikan menghasilkan 92,8 GWh energi hijau. Area pembangkit listrik yang dibangun di atas lahan seluas 87 hektar ini terletak 5 km dari jantung IKN.

Pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 50MW dengan BESS sebesar 14,2MWh ini akan membantu memasok energi terbarukan untuk menghidupi ibu kota baru Indonesia, IKN. Pembangkit listrik ramah lingkungan ini akan menjadi tulang punggung listrik di IKN dan dapat mengurangi 104.864 ton emisi CO2 setiap tahunnya, demikian klaim PLN.

Jen Tan, Head of Renewables (Singapura dan Indonesia) di Sembcorp Industries, mengatakan, “Sembcorp sangat senang dapat bermitra dengan PLN dalam proyek ini. Dengan memanfaatkan pengalaman kami, kami akan menggunakan penyimpanan energi yang canggih untuk dipasangkan dengan teknologi tenaga surya terbaru dalam proyek berskala besar ini.”

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyoroti komitmen perusahaan untuk mendukung visi pemerintah dalam mencapai kemandirian energi melalui infrastruktur ketenagalistrikan yang berfokus pada energi baru dan terbarukan (EBT).

“Transisi energi tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi, tetapi juga untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan dan kelestarian lingkungan,” kata Darmawan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (26 Januari).

Darmawan mengatakan akhir tahun lalu bahwa pembangkit listrik tenaga surya di atas, yang berkapasitas 3,5 MW, saat ini memasok seluruh konsumsi listrik IKN. Kelebihan kapasitas dari pembangkit ini akan disalurkan ke sistem jaringan listrik Kalimantan.

PLN mengatakan bahwa pembangkit listrik tahap pertama telah menunjukkan dampak positif. Pada tahap awal, pembangkit listrik ini menghemat 983,95 ton batu bara serta mencegah emisi sebesar 1.170 ton CO2, yang setara dengan penanaman 1.600 unit pohon. (Roffie Kurniawan)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles