Capaian COP26 Terancam Gagal: Alok Sharma

Presiden COP26 Alok Sharma dalam pembicaraan dengan Dino Patti Djalal, ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). Diskusi bertajuk “Dalam Percakapan dengan Alok Sharma: Mewujudkan Janji Iklim COP26” pertama kali disiarkan di kanal Youtube FPCI Kamis (17/2).

Jakarta – Presiden COP26 Alok Sharma memperingatkan bahwa kemajuan yang dicapai selama KTT iklim PBB 2021 terancam gagal, kecuali jika komitmen yang dibuat oleh negara-negara anggota berubah menjadi tindakan nyata. KTT iklim COP26 PBB pada November 2022 berakhir dengan kesepakatan untuk ‘menurunkan penggunaan’ atau ‘phase down’ penggunaan batubara.

“Tujuan keseluruhan kami adalah menjaga 1,5 tetap hidup. … Kita tahu dari laporan IPCC yang keluar Agustus lalu bahwa kita sudah berada di 1,1 derajat. Lihatlah ke sekeliling Anda, di negara yang indah ini Anda melihat dampak perubahan iklim bahkan pada 1,1 derajat. Itu bisa dilihat di seluruh dunia,” kata Sharma saat berbincang dengan Dino Patti Djalal, Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) yang disiarkan di kanal Youtube FPCI, Kamis (17/2).

Dia mengatakan bahwa ketika Inggris mengambil peran sebagai presiden COP, kurang dari 30% ekonomi global memiliki oleh target emisi nol (net zero) dibandingkan sekarang lebih dari 90% telah memiliki target pembangunan bersih. “Delapan belas dari 20 Negara G20 telah secara resmi berkomitmen untuk mencapai net zero pada pertengahan abad ini. Itu adalah hal yang luar biasa. Sudah ada 150 negara yang mengajukan NDC yang diperkuat, ”kata Sharma.

Dia menunjukkan bahwa beberapa laporan memprediksi bahwa jika semua komitmen ini dilaksanakan, dunia sedang menuju lintasan di bawah 2 derajat pemanasan global. “Kerapuhan (kesepakatan COP26) ada karena kita kami sekarang perlu memastikan bahwa komitmen itu dipatuhi. Jadi saya akan terus mengatakan ini sepanjang tahun ini … bahwa itulah yang harus terjadi tahun ini: bagi negara-negara untuk mewujudkan janjinya.”

Pada bulan Januari, BBC melaporkan bahwa Sharma menguraikan empat prioritas utama untuk tahun ini, termasuk membuat negara-negara meningkatkan tindakan mereka dalam mengurangi emisi karbon dan berkonsentrasi untuk membuat kelompok negara-negara G20 yang lebih kaya agar berbuat lebih banyak. Juga harus ada fokus baru untuk membantu negara-negara beradaptasi dengan perubahan iklim, dan membuat kemajuan dalam menghadapi masalah kerugian dan kerusakan. (nsh)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles