BRIN: Perubahan iklim berpengaruh perubahan perilaku dan fungsi tumbuhan

Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan (PRKTKK) melakukan riset ekofisiologi dan simbiosis tumbuhan untuk mengetahui perilaku dan fungsi tumbuhan akibat perubahan iklim. Riset ini sebagai antisipasi perubahan iklim yang berdampak signifikan terhadap laju kepunahan spesies tumbuhan.

Ketua Kelompok Riset Ekofisiologi dan Simbiosis Tumbuhan PRKTKK BRIN Frisca Damayanti menjelaskan, perubahan iklim menyebabkan perubahan perilaku dan fungsi tumbuhan. Perubahan itu mencakup respons, metabolisme, reproduksi, interaksi, dan pertahanan suatu spesies tumbuhan yang dapat diketahui melalui riset-riset ekofisiologi dan simbiosis.

“Riset ini sangat fundamental sebagai salah satu upaya untuk mengonservasi tumbuhan langka dari ancaman kepunahan,” ungkap Frisca dikutip dari webinar Garden Talk ke-13\.

Pada kesempatan sama, Mutiara Kusuma Pitaloka peneliti PRKTKK BRIN menyampaikan hasil kajiannya tentang “Respon Fisiologi Tumbuhan terhadap Cekaman Abiotik”. Dia mencontohkan hasil penelitiannya pada salah satu tumbuhan langka yaitu Hopea bilitonensis. Dirinya mendapatkan informasi respon fisiologi spesies langka tersebut akibat cekaman kekeringan.

Hopea bilitonensis atau dikenal dengan nama pelepak merupakan tumbuhan langka dengan status IUCN critically endangered (EN), atau sangat terancam punah. Pertumbuhan dan keberadaannya di alam dipengaruhi oleh adanya perubahan iklim. Melalui kajian fisiologi diharapkan kita dapat menentukan strategi konservasi yang tepat,” pungkasnya.(Hartatik)

Foto banner: Hutan dipterocarpacae di Asia Tenggara. Neenawat Khenyothaa/shutterstock.com

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles