BMKG: Dua bibit siklon tropis aktif akibatkan hujan lebat ekstrem landa Indonesia

Jakarta – Curah hujan tinggi yang melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh keberadaan dua bibit siklon tropis aktif di sekitar perairan selatan Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam siaran pers, Kamis, 6 Februari, memperingatkan bahwa fenomena ini dapat menyebabkan hujan lebat hingga ekstrem, angin kencang, dan gelombang tinggi di sejumlah daerah.

“Saat ini, ada dua bibit siklon tropis yang sedang aktif, yakni Bibit Siklon 99S di Samudra Hindia selatan Banten dan Bibit Siklon 90S di selatan Nusa Tenggara Barat. Keduanya memengaruhi cuaca di Indonesia dengan meningkatkan intensitas hujan serta memicu angin kencang dan gelombang tinggi,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Menurut analisis BMKG per 2 Februari 2025, kedua bibit siklon ini diprediksi bergerak ke arah barat daya, semakin menjauhi Indonesia. Namun, dampak tidak langsungnya tetap signifikan, terutama dalam meningkatkan curah hujan dan angin kencang di sejumlah wilayah.

Hujan ekstrem di berbagai wilayah

Sejumlah daerah telah mengalami curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir. Data BMKG mencatat curah hujan tertinggi sebagai berikut:

-Jabodetabek : 264 mm/hari (28 Januari)
-Kalimantan Timur : 229 mm/hari (26 Januari)
-Sulawesi Tengah : 192 mm/hari (26 Januari)
-Kepulauan Riau : 154 mm/hari (27 Januari)
-Jawa Timur : 137,8 mm/hari (29 Januari)
-Papua Barat : 112 mm/hari (31 Januari)

BMKG memperkirakan bahwa dalam sepekan ke depan sejak 2 Februari, sejumlah wilayah masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, bahkan dapat mencapai level ekstrem.

Daerah yang perlu waspada meliputi:
-Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta
-Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT)
-Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
-Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Barat, Papua Barat Daya
-Maluku Utara, Jambi

Gelombang tinggi ancam aktivitas pelayaran

Selain hujan lebat, BMKG juga mengingatkan potensi gelombang tinggi akibat pengaruh bibit siklon tropis. Gelombang dengan ketinggian 2,5 – 4,0 meter diprediksi terjadi di beberapa perairan, termasuk:

-Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung
-Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT
-Laut Sawu, Perairan Kupang – Pulau Rote
-Laut Maluku, Laut Halmahera
-Perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua
-Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menambahkan bahwa nelayan dan operator transportasi laut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi ini.

“Kami mengimbau agar aktivitas pelayaran, terutama kapal kecil, lebih berhati-hati atau bahkan menunda perjalanan jika diperlukan. Potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan bisa berbahaya bagi keselamatan,” ujarnya.

Ancaman bencana hidrometeorologi

BMKG juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di daerah dengan kondisi topografi yang rawan.

Dwikorita menegaskan, masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan dan lereng curam harus mengantisipasi potensi longsor, terutama saat hujan deras terjadi terus-menerus. Beberapa tanda awal longsor yang perlu diperhatikan meliputi retakan tanah, rembesan air yang tidak biasa, serta pohon atau tiang listrik yang mulai miring.

Selain itu, sistem drainase di perkotaan juga perlu diperiksa untuk menghindari banjir akibat tersumbatnya saluran air.

“Kami meminta seluruh pemerintah daerah dan masyarakat untuk tidak mengabaikan peringatan dini cuaca ekstrem ini. Kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi dampak bencana yang bisa terjadi,” tambahnya.

Pemerintah daerah, lembaga penanggulangan bencana, dan masyarakat diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama bagi wilayah yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi. Kesadaran dan antisipasi dini menjadi kunci dalam menghadapi kondisi cuaca yang semakin tidak menentu ini. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles