Jakarta – Perubahan iklim dan kerawanan pangan menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian Indonesia, terutama untuk tanaman padi dan jagung. Direktur PT Botani Seed Indonesia, Dadang Syamsul Munir, mengungkapkan untuk menghadapi tantangan ini, inovasi di sektor pertanian terus dikembangkan, salah satunya melalui pengembangan benih padi cerdas iklim oleh PT Botani Seed Indonesia, perusahaan milik IPB University.
Menurutnya benih padi cerdas iklim ini mampu mengurangi kebutuhan pupuk dan air, sehingga dapat menekan biaya perawatan padi.
“Benih cerdas iklim memiliki produktivitas tinggi namun low cost. Hal ini karena penggunaan pupuk lebih sedikit dan pemanfaatan air lebih efisien,” kata Dadang dalam konferensi pers Inovasi Agrobisnis Melalui Pertanian Cerdas Iklim, Rabu, 19 Juni.
Benih ini juga dirancang untuk lebih adaptif terhadap iklim kering, dengan penjualan mencapai 300 ton pada tahun lalu. “Keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan benih inovasi kami lebih adaptif terhadap perubahan iklim karena mampu mengurangi produksi emisi GRK,” tambahnya. (Hartatik)