Banjir, tanah longsor meluas di Jawa seiring dengan berlanjutnya curah hujan yang tinggi

Jakarta – Serangkaian banjir dan tanah longsor baru-baru ini melanda beberapa daerah di Pulau Jawa, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan yang signifikan pada infrastruktur dan rumah-rumah penduduk, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hari Rabu, 21 Mei.

Hujan deras dan meluapnya sungai-sungai memicu banjir bandang di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada hari Senin, 19 Mei, yang berdampak pada lima kecamatan. Satu korban jiwa dilaporkan, yaitu seorang anak berusia enam tahun, berinisial MH, hanyut terbawa arus banjir di Kecamatan Munjungan dan baru ditemukan pada malam harinya.

Pada Selasa pagi, 20 Mei, banjir sudah mulai surut di Trenggalek dan Munjungan, tetapi masih tinggi di Pogalan (hingga 1 meter), Karangan (20-40 cm), dan Kecamatan Gandusari, di mana tanggul yang jebol menyebabkan naiknya permukaan air di Desa Krandegan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah mendirikan posko darurat dan terus mengkoordinasikan evakuasi dan penilaian kerusakan.

Selain banjir, tanah longsor di Kecamatan Bendungan, Trenggalek, menimbun tiga rumah dan menyebabkan enam orang hilang. Tanah longsor terjadi pada tengah hari pada hari Senin, 19 Mei, dan upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung hingga Rabu pagi. Bencana ini berdampak pada 11 rumah, dengan lima di antaranya rusak parah. Jalan, tanggul sungai, dan jembatan juga terdampak.

Masih di Jawa Timur, Kabupaten Tuban mengalami banjir di Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, pada tanggal 19 Mei malam. Meskipun air telah surut, endapan lumpur yang tebal menyulitkan upaya pembersihan. Layanan darurat setempat dan petugas pemadam kebakaran membantu warga dalam upaya pembersihan.

Jawa Tengah hadapi banjir parah

Di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, hujan lebat pada Senin dini hari (03:00 WIB) menyebabkan Sungai Wulung meluap dan merendam 1.600 rumah di 10 kecamatan. Ketinggian air berkisar antara 10 cm hingga setinggi 150 cm dan belum surut hingga hari Selasa.

Tidak jauh, di Kabupaten Pati, 300 kepala keluarga (KK) terdampak oleh banjir yang terjadi sejak Senin sore. Penilaian awal mencatat kerusakan pada 220 rumah, dua sekolah, dua rumah ibadah, dan 19 hektar sawah.

Banjir dan tanah longsor di Tasikmalaya

Di Tasikmalaya, Jawa Barat, banjir bandang melanda Desa Calingcing dan Desa Sukahening pada hari Senin, 19 Mei, yang berdampak pada 62 KK dan memutus akses jalan serta aliran listrik. Tanah longsor juga terjadi di Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, yang menutup jalan antar desa.

Tim tanggap darurat dan warga bekerja sama untuk membersihkan puing-puing banjir dan menilai kerusakan. Pejabat BPBD setempat berkoordinasi dengan pihak berwenang dan terus melakukan evaluasi risiko.

BNPB telah memperbarui himbauan kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk menerapkan langkah-langkah mitigasi bencana. Langkah-langkah tersebut termasuk membersihkan sistem drainase, menyiapkan area penampungan air, memangkas ranting-ranting pohon yang menjorok ke bawah untuk mengurangi risiko roboh saat terjadi badai, dan membuat rencana darurat dan evakuasi yang jelas.

“Dengan masih adanya ancaman bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan longsor, kesiapsiagaan masyarakat menjadi sangat penting,” ujar Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB. (nsh)

Foto banner: BPBD bersama tim gabungan melakukan upaya penanganan darurat usai banjir terjadi di Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, Senin (19/5). Sumber foto: BPBD Kabupaten Trenggalek

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles