400 delegasi hadiri sidang pleno IPCC di Hangzhou, bahas laporan penilaian iklim terbaru

Jakarta – Lebih 400 delegasi dari 195 negara anggota Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menghadiri Sidang Pleno ke-62 di Hangzhou, Tiongkok, yang berlangsung pekan ini. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas dan menyepakati rancangan garis besar Laporan Penilaian Ketujuh (AR7), yang akan menjadi pedoman dalam memahami perubahan iklim global.

IPCC, yang memiliki tiga kelompok kerja utama, akan menyusun laporan berbasis ilmiah mengenai berbagai aspek perubahan iklim. Kelompok Kerja I berfokus pada dasar-dasar ilmu fisika perubahan iklim, Kelompok Kerja II membahas dampak, adaptasi, dan kerentanan, sementara Kelompok Kerja III menangani strategi mitigasi perubahan iklim.

“Sidang ini sangat penting dalam merumuskan Laporan Penilaian Ketujuh IPCC, yang akan menjadi acuan global dalam memahami perubahan iklim dan dampaknya,” ujar Ketua IPCC, Jim Skea, dalam pernyataannya mengutip siaran pers dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Selasa, 25 Februari.

Pada sesi pembukaan, Utusan Khusus Tiongkok untuk Perubahan Iklim, Liu Zhenmin, serta Administrator Administrasi Meteorologi Tiongkok, Chen Zhenlin, menyampaikan sambutan kepada para delegasi dan organisasi pengamat. Wakil Sekretaris Jenderal WMO, Ko Barrett, menekankan pentingnya laporan ini bagi kebijakan global.

“Temuan dalam laporan kami bukan hanya bersifat akademis, tetapi juga berfungsi sebagai kompas bagi pemerintah dalam merancang kebijakan menghadapi perubahan iklim,” kata Barrett.

Barrett juga menyoroti bahwa tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, dengan suhu global mencapai sekitar 1,55°C di atas tingkat pra-industri. “Kita semua kini mulai mengenal seseorang yang telah terdampak peristiwa ekstrem, baik itu banjir besar maupun gelombang panas yang mematikan,” tambahnya.

Sidang ini turut menampilkan pesan video dari Inger Andersen, Direktur Eksekutif Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), dan Simon Stiell, Sekretaris Eksekutif Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

Selain membahas Laporan AR7, IPCC juga akan meninjau Laporan Metodologi tentang Teknologi Penghapusan Karbon Dioksida, termasuk pemanfaatan dan penyimpanan karbon. Gugus Tugas Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional juga berperan dalam mengembangkan metodologi pengukuran emisi dan penghilangan karbon.

Sebagai organisasi yang disponsori oleh WMO dan UNEP, IPCC bertugas menilai ribuan penelitian ilmiah terbaru untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai faktor pemicu perubahan iklim, dampaknya, serta langkah-langkah adaptasi dan mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi risiko global di masa depan. (Hartatik)

Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2024)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles