Jakarta – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan Hongkong CBL Limited menandatangani perjanjian kerja sama dalam upaya percepatan pengembangan Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Pemerintah Indonesia memprioritaskan pemanfaatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai bagian dari strategi mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Dalam mendukung program ini, pemerintah mengundang investor asing untuk berpartisipasi dalam membangun ekosistem kendara listrik di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan apresiasi atas kerja sama investasi Antam dan Hongkong CBL Limited.
“Selamat kepada Antam, CBL, dan IBC atas kerja sama investasi dalam supply chain ekosistem baterai lithium di Indonesia. Ini menjadi yang pertama di dunia, mencakup tahapan dari tambang nikel hingga giga factory baterai cell dan pack, serta daur ulang. Hal ini menjawab pertanyaan mengenai hilirisasi, di mana masih banyak yang dapat dilakukan di sini,” ujar Luhut dalam acara Penandatanganan Divestasi Proyek Ekosistem Baterai EV dalam keterangan tertulis.
Luhut menekankan pentingnya efisiensi dan kecepatan pengerjaan proyek, mengingat persaingan global yang semakin ketat. Selain itu, ia menegaskan bahwa eksekusi proyek harus mematuhi standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang tinggi.
“Kita harus transparan dengan digitalisasi, dan eksekusi proyek ini harus menjadi contoh standar untuk proyek serupa di masa depan,” tambahnya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia turut menyoroti implementasi proyek ini, menekankan perlunya perhatian detil terhadap dampak lingkungan dan mitigasi terhadap potensi risiko merugikan. Lebih lanjut, Bahlil menyebutkan bahwa investasi ini memiliki nilai yang signifikan, bukanlah investasi kecil.
“Investasi ini bukan untuk membangun stainless steel, tetapi ekosistem dari baterai mobil, dan ini investasinya di angka Rp 80 triliun- Rp 90 triliun. Ini bukan investasi kacang goreng,” ungkap Bahlil. (Hartatik)
Foto banner: PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan Hongkong CBL Limited menandatangani perjanjian kerja sama dalam upaya percepatan pengembangan Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. (Dok Kementerian ESDM)