
Jakarta – Kawasan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang kembali digenangi air sampai dengan ketinggian 80cm, menurut Antaranews.com, Selasa (21/6). Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini ancaman potensi banjir rob yang terjadi di 19 wilayah pesisir se-Indonesia. Banjir air laut pasang (rob) tersebut berpotensi terjadi mulai 11 sampai 23 Juni 2022.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengatakan bahwa banjir rob yang berpotensi di 19 wilayah tersebut, saat ini sudah masuk fase pasang air laut tertinggi yang menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian rob. Bersamaan dengan itu, di Indonesia terdapat fenomena super full moon yaitu, fase bulan purnama pada 14 Juni 2022. Dengan demikian di beberapa wilayah pesisir berpotensi banjir rob.
“Berdasarkan citra Satelit Altimetri, tinggi muka air laut menunjukkan adanya anomali positif yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi,” ujar Eko dalam siaran pers BMKG, Senin (13/6).
Selain itu jelas dia, angin yang berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 km per jam di beberapa perairan di Indonesia mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang. Terutamanya di Laut Jawa, Laut Sawu, Laut Flores, Laut Banda dengan ketinggian gelombang mencapai 2 meter, dan di perairan barat Sumatera, perairan selatan Jawa hingga NTT, Laut Arafuru dengan ketinggian gelombang mencapai 3 meter.
Potensi banjir pesisir tersebut berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah. Meskipun begitu, potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia tersebut dipastikan akan mengganggu aktivitas keseharian masyarakat terutamanya di sekitar pelabuhan dan pesisir. Di antaranya aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari rob kali ini,” tukasnya. (Hartatik)