Jakarta – Empat startup energi bersih mendapat pendanaan dari New Energy Nexus (NEX) melalui ‘Indonesia 1 Fund’ dan ‘Smart Energy Grants’, kata perusahaan tersebut dalam pernyataan tertulis Rabu (30/3). Dua perusahaan yang menerima pendanaan dan telah ditambahkan ke dalam portofolio Indonesia 1 Fund di antaranya Synergy Efficiency Solutions (SES) yang merupakan perusahaan efisiensi energi, dan SWAP Energi, sebuah startup yang bergerak di bidang e-mobility.
Indonesia 1 Fund juga melakukan investasi bersama dengan East Ventures, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga), dan Schneider Electric untuk melakukan investasi lanjutan kepada startup solar PV, Xurya, dalam putaran Seri A senilai 21,5 juta USD. Pendanaan ini merupakan pendanaan Seri A terbesar yang diterima untuk startup energi bersih di Indonesia.
Program Director di New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam mengatakan, investasi itu mendasarkan peluang besar yang dimiliki startup energi bersih dan inovasi iklim di Indonesia untuk dapat melakukan revolusi pada sektor ini. Dukungan tersebut untuk menjembatani kesenjangan pendanaan bagi startup yang bergerak di sektor energi bersih di Indonesia
“Apalagi Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Tapi jika kita mendukung dan memberdayakan startup energi bersih dan bisa berkontribusi pada perkembangan investasi dalam sektor ini, kita dapat mempercepat transisi energi bersih, dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” ujarnya.
Diyanto menambahkan, sejak 2019, perusahaan telah memberikan pendanaan kepada 16 startup melalui Smart Energy Grants dan Indonesia 1 Fund. Melalui pendanaan itu, perusahaan berkomitmen mempercepat transisi energi bersih dan mendukung komitmen Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim.
Selain Indonesia 1 Fund, New Energy Nexus Indonesia juga memobilisasi dana hibah melalui Smart Energy Grants. Program ini bertujuan untuk mendukung startup pada tahap prototyping dan membantu mereka untuk memvalidasi ide bisnis mereka. Per Desember 2021, New Energy Nexus Indonesia memberikan dana hibah untuk sembilan startup energi bersih dan inovasi perubahan iklim.
Sementara itu, menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan hingga 400.000 MegaWatt (MW), dengan target utama melalui tenaga surya dan tenaga air.
Managing Director Xurya Daya Indonesia, Eka Himawan menyebut, sampai dengan akhir 2021, Xurya telah memasang 57 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Dengan pendanaan Seri A akan kami investasian lebih banyak pada pengembangan teknologi dan sumber daya manusia,” ungap Eka. (Hartatik)
Foto banner: New Energy Nexus (NEX) Indonesia, didukung oleh IKEA Foundation, telah menyalurkan dana investasi pada empat perusahaan panel surya. (Sumber: NEX Indonesia)