Jakarta – World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan 18-25 Mei di Bali, membuka peluang baru bagi Indonesia untuk memperoleh sumber listrik yang lebih murah dan berkelanjutan melalui pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, dalam keterangan resminya, Sabtu, 27 April, menyatakan bahwa dalam forum tersebut, isu hydropower atau PLTA diperkuat, membuka jalan bagi investasi lebih lanjut dalam infrastruktur energi hijau.
“Dengan World Water Forum ini, isu hydropower (PLTA) kami harapkan bisa lebih besar lagi, karena dengan air kita bisa mendapatkan listrik yang paling murah,” ujarnya.
Menyoroti potensi besar Indonesia dalam hal sumber daya air, Eniya menjelaskan bahwa pemerintah telah lama mendorong pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik, terutama mengingat kekayaan sumber daya air di berbagai wilayah, termasuk Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.
Proyek-proyek strategis seperti PLTA telah menjadi fokus utama Indonesia dalam upayanya untuk memperoleh dukungan dan investasi dari komunitas internasional. Melalui partisipasi dalam World Water Forum ke-10, Indonesia menggarisbawahi pentingnya investasi dalam infrastruktur energi hijau untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Saat ini, listrik yang termurah, sekitar 3 sen atau di bawah, adalah hydro (air),” kata Eniya, mantan Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menegaskan potensi ekonomis dan lingkungan yang dimiliki oleh energi terbarukan ini.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S Atmawidjaja, telah menyoroti beberapa proyek strategis yang ditawarkan oleh Indonesia dalam World Water Forum 2024, termasuk modernisasi irigasi bersama Bank Dunia dan pengembangan PLTA.
Forum ini menarik perhatian para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang, mulai dari pemimpin negara, menteri, hingga akademisi dan generasi muda, untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam rangka memajukan pengelolaan air secara global.
World Water Forum ke-10, dengan fokus pembahasan yang terdiri dari konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam, diharapkan dapat memberikan hasil konkret dalam upaya menjaga keberlanjutan dan ketersediaan air bersih bagi generasi mendatang. (Hartatik)