Terregra akan kembangkan proyek PLTA 510,8 MW hingga tahun 2030

Jakarta – Terregra Asia Energy berencana untuk mengembangkan tujuh proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Sumatera dengan total kapasitas 510,8 megawatt (MW) dan total biaya USD 872,53 juta hingga tahun 2030, kata Direktur Keuangan Daniel Tagu Dedo.

Proyek-proyek tersebut terdiri dari dua PLTA yang besar, yaitu Teunom 2 berkapasitas 332 MW, yang diperkirakan akan menelan biaya sebesar 547,80 juta dollar AS, dan Teunom 3 berkapasitas 135 MW, yang diproyeksikan akan menelan biaya sekitar 222,75 juta dollar AS. Perusahaan sedang mencari mitra baik dari dalam maupun luar negeri untuk bersama-sama mengembangkan kedua proyek yang berlokasi di Aceh tersebut, kata Daniel.

Sementara itu, lima proyek lainnya adalah pembangkit listrik tenaga air mini di Sumatera Utara, yaitu Sisira, Batang Toru 3, Batang Toru 4, Kismis Naga Timbul, dan Raisan Huta Dolok. Kelima proyek tersebut diharapkan dapat menghasilkan total 53,8 MW dengan total investasi sebesar USD 101,98 juta, katanya.

Perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan dua mitra lokal potensial untuk bersama-sama mengembangkan proyek Batang Toru 3 dan Batang Toru 4 yang diharapkan akan mulai dibangun sebelum akhir tahun ini, kata Daniel. Sementara itu, Terregra akan mengembangkan tiga proyek lainnya dengan Carbon Resilience yang berbasis di Singapura, katanya.

Perusahaan berencana untuk menerbitkan obligasi hijau di masa depan untuk membantu mendanai proyek-proyek tersebut. Perusahaan belum memutuskan berapa nilai dan jadwal penerbitannya, kata Daniel.

Ia optimis bahwa investor lokal dan asing akan tertarik pada proyek-proyek ini karena mereka dapat menggunakan investasi mereka sebagai kredit karbon.

Terregra adalah salah satu dari beberapa perusahaan di Indonesia yang berfokus pada pengembangan proyek-proyek energi terbarukan. Pemerintah pada tahun 2014 menargetkan untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan dari 6% menjadi 31% pada tahun 2050 dan meningkatkan kapasitas produksi pembangkit listrik tenaga air dari 6,687 MW pada akhir tahun 2022 menjadi 20,9 gigawatt listrik pada tahun 2025.

Indonesia mengizinkan 100% kepemilikan asing di pembangkit listrik dengan kapasitas lebih besar dari 1 MW. Indonesia juga memberikan tax allowance dan tax holiday untuk proyek-proyek energi terbarukan. (I Made Sentana)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles