Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Sahabat Nusantara Teknologi Inovasi (SANTI) menjalin kerja sama untuk mengembangkan teknologi industri hilir biomethane dan biofuel, menggunakan limbah pertanian dan perkebunan sebagai bahan baku.
Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, Haznan Abimanyu, mengatakan bahwa kedua pihak juga menjajaki potensi tanaman energi untuk biofuel, sebagai uji kelayakan teknologi dan tujuan komersial. Mereka juga akan melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengoptimalkan feedstock sebagai industri hulu bioenergi. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan terobosan baru dalam pemanfaatan sumber daya alam secara efisien.
Haznan menyatakan bahwa dalam menghadapi tantangan global yang kompleks, kolaborasi riset dan inovasi sangat penting untuk menemukan solusi yang efektif. “Kerja sama ini akan menjadi tonggak sejarah riset dan inovasi,” katanya dalam keterangan tertulis pada acara penandatanganan nota kesepahaman.
Direktur PT SANTI, Yusuf Reza Shahab menekankan bahwa berinvestasi di energi hijau dapat memberikan hasil jangka panjang, termasuk pengendalian polusi, pengembangan infrastruktur bersih, dan adaptasi terhadap perubahan iklim. “Kolaborasi dengan BRIN adalah upaya bersama untuk melahirkan inovasi teknologi yang dapat dimanfaatkan secara maksimal,” ungkapnya.
Dengan dukungan SDM yang andal dari kedua belah pihak, Yusuf berharap bahwa kerja sama ini dapat meningkatkan pemanfaatan energi berkelanjutan, memaksimalkan potensi energi baru, dan mendukung pertumbuhan ekonomi hijau.
“Diharapkan kerja sama ini dapat menghasilkan manfaat yang besar, membantu Indonesia memenuhi kebutuhan energi nasional,” tambah Yusuf. (Hartatik)