Jakarta – Kongres PLTA Dunia mengeluarkan Pernyataan Bali tentang Mendorong Pertumbuhan Berkelanjutan pada tanggal 2 November 2023, yang menekankan peran penting PLTA yang berkelanjutan dalam mendorong ekonomi rendah karbon yang dinamis yang didorong oleh energi bersih dan terbarukan.
International Hydropower Association (IHA), yang berlaku sebagai Sekretariat Kongres telah berjanji untuk memperjuangkan rekomendasi-rekomendasi Pernyataan Bali melalui advokasi global dan upaya-upaya operasional dalam kemitraan dengan para anggota dan pemangku kepentingan.
Rekomendasi yang ditujukan kepada para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan menekankan perlunya upaya bersama untuk meningkatkan pengembangan PLTA yang berkelanjutan, agar pertumbuhan industri di wilayah berkembang tidak terlalu bergantung pada bahan bakar fosil, yang mengarah pada kekurangan yang tak terelakkan dalam memenuhi target iklim global. Untuk itu, Kongres mengusulkan empat tindakan utama: merencanakan kebutuhan energi di masa depan; memberikan insentif bagi pengembangan PLTA berkelanjutan melalui mekanisme keuangan dan pasar; mempercepat pengembangan energi terbarukan melalui proses perizinan yang transparan dan efisien; serta memasukkan praktik-praktik keberlanjutan PLTA ke dalam peraturan pemerintah dan kewajiban sektor keuangan.
Perencanaan kebutuhan energi di masa depan memerlukan kolaborasi lintas negara, terutama mengingat meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan yang bervariasi seperti tenaga angin dan tenaga surya, untuk menentukan perpaduan optimal teknologi energi rendah karbon yang kondusif bagi pembangunan berkelanjutan.
Memfasilitasi pertumbuhan PLTA yang berkelanjutan dengan menerapkan mekanisme keuangan dan pasar, sehingga selaras dengan tujuan yang diuraikan dalam Perjanjian Paris dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB. Hal ini memerlukan penggandaan investasi di bidang PLTA, yang diperkirakan mencapai USD100 miliar per tahun, di samping pembenahan aset-aset yang sudah ada. Kerangka kerja pasar yang adil sangat penting dalam memberikan insentif dan mengurangi investasi dan peningkatan PLTA baru, yang sangat penting untuk mencapai target iklim sambil mengakui manfaat non-energi dari proyek-proyek PLTA.
Penyederhanaan prosedur perizinan dan lisensi sangat penting untuk mempercepat pengembangan sumber energi terbarukan. Penundaan dalam proses persetujuan, yang sering kali melebihi lima tahun, menghambat kemajuan dan menjadikan bahan bakar fosil sebagai pilihan utama. Meningkatkan efisiensi proses-proses ini tanpa mengorbankan keberlanjutan sangat penting untuk mempercepat penyebaran energi terbarukan, yang berperan penting dalam memenuhi tujuan iklim global.
Mengintegrasikan standar keberlanjutan PLTA ke dalam peraturan pemerintah dan kewajiban sektor keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan praktik pembangunan yang bertanggung jawab. Menerapkan tolok ukur keberlanjutan yang komprehensif, seperti Standar Keberlanjutan PLTA, harus menjadi aspek integral dari kerangka kerja peraturan, sehingga memaksimalkan manfaat proyek dan memitigasi dampak yang merugikan.
Pernyataan Bali merupakan seruan tegas untuk aksi bersama, menggarisbawahi peran penting PLTA berkelanjutan dalam mendorong transisi global menuju masa depan rendah karbon sambil memelihara kemakmuran ekonomi dan pengelolaan lingkungan.
Sebagai organisasi nirlaba, International Hydropower Association (IHA) bekerja dalam jaringan yang menjangkau lebih dari 120 negara. (nsh)
Foto banner: Sketsa Proyek PLTA Kayan (Sumber: Dinas ESDM Kalimantan Utara)