Mitigasi, dalam konteks perubahan iklim, mengacu pada upaya untuk mengurangi konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer dan membatasi pelepasan emisi. Hal ini mencakup strategi seperti mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan, meningkatkan penyerap alami seperti hutan, dan menerapkan teknologi yang lebih bersih di berbagai sektor.
Di bawah Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), negara-negara ditugaskan untuk merumuskan dan mengimplementasikan program-program mitigasi yang disesuaikan dengan kapasitas dan tanggung jawab mereka. Program-program ini mencakup berbagai sektor, termasuk energi, transportasi, bangunan, industri, pertanian, kehutanan, dan pengelolaan limbah. Strategi mitigasi dapat berupa kebijakan, skema insentif, program investasi, dan kemajuan teknologi, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi emisi GRK dan meningkatkan penyerap karbon.
Inisiatif-inisiatif utama seperti Protokol Kyoto telah menetapkan target emisi untuk negara-negara maju, sementara negara-negara berkembang telah mengadopsi tindakan mitigasi spesifik dengan dukungan dari rekan-rekan mereka. Kesepakatan Kopenhagen, Perjanjian Cancun, dan Perjanjian Paris selanjutnya telah memperkuat komitmen terhadap upaya mitigasi secara global. Kontribusi yang diniatkan secara nasional (nationally determined contributions atau NDC) menguraikan target dan strategi negara untuk mengurangi emisi dan membangun ketahanan, yang menunjukkan keragaman pendekatan yang diambil di seluruh dunia.
Selain itu, fokus yang semakin meningkat adalah mitigasi deforestasi dan degradasi hutan melalui kegiatan seperti REDD-plus, yang bertujuan untuk melestarikan cadangan karbon hutan dan mendorong pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Selain itu, upaya-upaya kolaboratif dalam Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Organisasi Maritim Internasional, dan UNFCCC sedang dilakukan untuk mengatasi emisi dari penerbangan internasional dan transportasi laut.
Meskipun berbagai langkah sedang dilaksanakan secara global untuk memitigasi perubahan iklim, UNFCCC menekankan pentingnya mempertimbangkan kebutuhan dan kekhawatiran khusus negara-negara berkembang dalam prosesnya. Protokol Kyoto juga menggarisbawahi pentingnya meminimalkan dampak buruk terhadap negara-negara berkembang. Untuk memfasilitasi penilaian yang komprehensif terhadap dampak-dampak ini dan merekomendasikan tindakan yang sesuai, Konferensi Para Pihak (COP) telah membentuk sebuah forum mengenai dampak dari pelaksanaan tindakan-tindakan respons, yang juga merupakan bagian integral dari Perjanjian Paris.
Melalui kerja sama global dan komitmen masing-masing negara, dunia berupaya memerangi perubahan iklim dengan menerapkan strategi mitigasi yang komprehensif di berbagai sektor dan mendorong praktik-praktik berkelanjutan untuk memastikan masa depan yang lebih tangguh bagi planet kita. Baca lebih lanjut mengenai mitigasi iklim di bawah Konvensi di sini. (nsh)