Norwegia bahas kelanjutan pendanaan penaggulangan perubahan iklim untuk Indonesia

Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, melakukan pertemuan penting dengan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Kruger Giverin, di Jakarta untuk membahas lebih lanjut implementasi pendanaan tahap ke-4 dalam kerjasama antara kedua negara yang fokus pada penanggulangan perubahan iklim.

Dalam pertemuan tersebut, mereka juga membahas proses verifikasi atas kontribusi berbasis hasil (Result Based Contribution/RBC) tahap keempat untuk pengurangan emisi. Hal ini mencakup semua hasil yang telah tercapai dalam pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+).

Menteri Siti menegaskan bahwa kerja sama ini dibangun atas dasar kesetaraan dan bukti fakta. Dengan demikian, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi kedua negara untuk mengambil tindakan nyata bersama dalam mencapai tujuan iklim masing-masing.

Menteri Siti juga mengungkapkan bahwa tahap pertama, kedua, dan ketiga dari RBC sudah selesai hingga Januari lalu. Kontribusi yang dihasilkan dari tahap-tahap tersebut mencapai sekitar USD 156 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun.

“Bagi kita, bukan hanya soal uang, tetapi juga pengakuan dari Norwegia bahwa Indonesia telah melakukan aksi mitigasi iklim yang cukup baik,” ungkap Menteri Siti, dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa Indonesia tengah aktif dalam mengatasi krisis iklim, termasuk melalui implementasi program Indonesia FOLU Net Sink 2030. Dia optimistis bahwa tujuan tersebut dapat tercapai melalui kerja sama yang sedang berlangsung.

Dubes Rut Kruger juga memberikan apresiasi atas kemitraan yang telah terjalin antara Norwegia dan Indonesia. Dia menekankan bahwa Indonesia telah memberikan contoh bagaimana negara dapat mengurangi emisi dari deforestasi, yang patut diakui di tingkat global.

“Kami telah mengucurkan USD 156 juta sebagai kontribusi atas hasil yang sangat mengesankan di Indonesia. Kami melihat kepemimpinan Menteri Siti Nurbaya sebagai contoh kelas dunia,” ungkap Dubes Rut Kruger. (Hartatik)

Foto banner: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar didampingi Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Espen Barth Eide dan Sekretaris Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berdiskusi dengan Deputi BRGM menjelaskan lokasi penanaman mangrove di Desa Sotek, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu, 11 September 2022. (Foto: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles