Lebih dari 550 ekonom, pakar pembangunan dan iklim, LSM, dan aktivis telah menandatangani sebuah surat terbuka yang menuntut pembatalan utang bagi 54 negara di belahan dunia selatan yang sedang mengalami krisis utang yang parah.
Surat terbuka yang berjudul “Batalkan utang sekarang juga untuk mewujudkan keadilan iklim!” mengartikulasikan kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah utang, krisis iklim, dan kesenjangan ekonomi global yang saling terkait. Para penandatangan akan menyuarakan pendapat mereka pada KTT Iklim PBB, COP28, yang dimulai 30 November di Dubai, UEA.
Fokus utama dari surat tersebut adalah pembatalan utang bagi negara-negara berpenghasilan rendah yang berada di garis depan keadaan darurat iklim. Surat tersebut menekankan dampak utang yang tidak proporsional terhadap sektor-sektor penting seperti perawatan kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, dan transisi menuju ekonomi yang ramah lingkungan dan berkeadilan. Negara-negara di belahan bumi selatan mengungkapkan bahwa mereka menghabiskan 12 kali lebih banyak untuk membayar utang daripada untuk mengatasi krisis iklim.
Teks surat terbuka tersebut menarik perhatian pada konteks historis dari krisis utang, dengan menunjukkan bahwa negara-negara di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Karibia telah lama dipaksa untuk berutang, bahkan sejak era kolonialisme. Kenaikan suku bunga, melonjaknya harga pangan dan bahan bakar, serta dampak krisis iklim memperparah situasi saat ini.
Negara-negara kaya dikritik karena tidak memenuhi komitmen mereka untuk menyediakan pendanaan iklim, mempromosikan solusi yang salah, dan menolak untuk mengakui utang iklim mereka kepada negara-negara di belahan bumi selatan.
Menyoroti kenyataan suram bahwa negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim terpaksa meminjam untuk memenuhi kebutuhan adaptasi dan mitigasi mereka, surat tersebut mengutuk pendanaan iklim yang sangat kecil yang sering kali diberikan dalam bentuk pinjaman, yang melanggengkan ketidakadilan yang diderita oleh masyarakat di belahan bumi bagian selatan.
Surat tersebut menguraikan tuntutan khusus untuk COP28, termasuk pembatalan segera dan tanpa syarat atas utang negara-negara di belahan bumi selatan dari semua kreditur. Surat tersebut menyerukan proses pembatalan utang yang komprehensif dan cepat yang mencakup kreditor swasta, pemerintah, dan multilateral. Selain itu, mereka juga mendesak agar para kreditur swasta ikut serta dalam pembebasan utang melalui legislasi di berbagai yurisdiksi, termasuk New York dan Inggris. (nsh)