Jambaran-Tiung Biru pasok gas pembangkit di Jatim dan Jateng

Jakarta – Proyek lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Surabaya resmi memasok kebutuhan gas untuk pembangkit listrik dan industri di wilayah Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng). Proyek JTB dikembangkan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) yang merupakan bagian dari Regional Indonesia Timur, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina.

Peresmian dilakukan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Surabaya, Rabu (8/2). Hadir dalam peresmian JTB antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Wiko Migantoro, dan Direktur Utama PEPC, Endro Hartanto.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden Maruf Amin menyampaikan, pemanfaatan gas bumi sebagai energi fosil paling bersih kian meningkat. Karena itu, pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi bersih dengan menstimulasi industri dalam negeri, seperti pengembangan lapangan unitisasi JTB yang diresmikan hari ini.

“Ke depannya (JTB) akan memasok kebutuhan gas yang cukup besar di Jawa. Pemenuhan kebutuhan gas ini diharapkan memacu geliat dunia usaha, meningkatkan perekonomian masyarakat di tingkat regional sekaligus nasional,” imbuh Ma’ruf dalam keterangan tertulis, Rabu (8/2)

Ia berpesan melimpahnya pasokan gas di pulau Jawa ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik, caranya tentu dengan menggunakan infrastruktur yang harus tersambung dari ujung barat hingga timur pulau Jawa. Karena itu, ia meminta agar pembangunan pipa gas ruas Cirebon – Semarang agar segera dirampungkan.

Kedua proyek di timur Jawa itu mampu tingkatkan pasokan gas nasional dengan tambahan pasokan mencapai 312 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan rincian kapasitas produksi di JTB mencapai 192 MMscfd dan 120 MMscfd dari lapangan MDA – MBH. Untuk gas JTB sendiri sudah dipastiin alokasi gasnya untuk PLN sebesar 100 MMSCFD, 70 MMSCFD untuk pelanggan eksisting PGN, kemudian 0,2 MMSCFD untuk jargas kota Lamongan serta sisanya diperuntukkan untuk potensial pembeli dari golongan industri yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sementara itu, Direktur PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, JTB akan memasok gas sebesar 192 MMSCFD untuk kebutuhan pembangkit listrik dan industri di wilayah Jawa Timur serta Jawa Tengah juga memenuhi kebutuhan rumah tangga di Lamongan melalui program jaringan gas (jargas). Menurutnya, pemanfaatan gas JTB sebagai energi bersih sejalan dengan kebijakan kemandirian energi tiap wilayah yang akan berkontribusi positif pada kemandirian energi nasional.

“Pertamina akan mereplikasi hal ini di wilayah lainnya di Indonesia. Kita mulai dengan kemandirian energi per wilayah berdasarkan sumber daya energi yang ada di wilayah tersebut,” terang Nicke.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Wiko Migantoro menyampaikan bahwa pengembangan lapangan JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres Nomor 109/2020. Pada fase operasi JTB akan selalu mengedepankan aspek HSSE sehingga dapat beroperasi dengan lancar.

Berbagai macam strategi untuk mendukung upaya peningkatan produksi migas dilakukan melalui kegiatan eksplorasi yang masif dan agresif serta sejalan dengan road map green strategy seperti dekarboninasi serta pemanfaatan gas sebagai energi transisi.

“Diharapkan JTB bisa mendukung target produksi nasional minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030,” ujar Wiko. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles