Airlangga sinyalkan revisi subsidi energi akibat konflik Iran-Israel

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sinyal kuat terkait kemungkinan revisi anggaran subsidi energi tahun ini, yang dipicu oleh potensi dampak konflik di Timur Tengah.

Serangan rudal Iran ke Israel pada minggu lalu telah meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut, sehingga mempengaruhi gejolak harga minyak mentah dunia.

“Harga minyak brent telah menguat 4,78% ke posisi 89,42 USD per barel pada sore kemarin, begitu juga dengan minyak mentah WTI naik 4,34% ke posisi 84,56 USD per barel,” ungkap Airlangga dalam keterangan resmi, Selasa, 16 April.

Airlangga menekankan pentingnya mengendalikan situasi di Timur Tengah, mengingat potensi dampaknya terhadap perekonomian global. Dia juga memaparkan bahwa pemerintah perlu memperhatikan tiga hal terkait perang tersebut yakni kebijakan suku bunga acuan global, harga minyak dunia, dan kenaikan biaya logistik serta suku bunga surat berharga negara.

“Tentunya kita berharap di tahun ini kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga tingkat inflasi dan tingkat suku bunga,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga telah menyampaikan bahwa pemerintah akan sulit untuk mencegah lonjakan subsidi energi, terutama jika konflik di Timur Tengah semakin memanas.

Pasalnya, jika ketegangan semakin berlanjut, maka bisa berdampak pada lonjakan harga minyak dan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanah Air. Lalu bisa berdampak pada membengkaknya subsidi dan kompensasi BBM.

“Belum lagi kalau harga minyak tiap naik per 1 dollar, maka subsidi dan kompensasi untuk BBM bisa naik sekitar Rp 3,5 triliun – Rp 4 triliun. Makanya kita harus hemat energi, efisiensi energi ini harus terus dicanangkan dikerjain dan diprogramkan,” tuturnya.

Keseluruhan pernyataan ini menyoroti pentingnya reaksi cepat pemerintah dalam mengantisipasi dampak ekonomi dari ketegangan di Timur Tengah, termasuk kemungkinan revisi anggaran subsidi energi sebagai langkah strategis dalam menghadapi gejolak harga minyak dan kenaikan biaya energi di dalam negeri. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles